Selasa, 13 Maret 2012

Aquascape


Aquascape
Anda ingin memiliki sebuah taman di dalam rumah ?
Anda bosan dengan aquarium kosong hanya berisi ikan saja ?
Sekarang anda bisa mencoba sebuah aquascape untuk mengisi ruangan anda.
Mempelajari aquascape seperti memiliki sebuah proyek kecil untuk mempelajari bagaimana alam bekerja disekeliling kita. Aquascape akan membuka pengetahuan anda mengenai bagaimana ekosistem dunia air bekerja. Anda akan kagum atas apa yang akan anda capai diakhirnya.

Apakah sebenarnya aquascape ?
Aquascape merupakan sebuah ekosistem tertutup yang cukup kompleks dimana antara tumbuhan dan fauna (seperti ikan, udang) memiliki sifat ketergantungan yang saling menguntungkan. Tanaman berfotosintesis dan mengeluarkan oksigen yang bisa digunakan oleh ikan. Tanaman juga memberikan tempat perlindungan bagi ikan dari predator lain. Di sisi lain, kotoran ikan yang diurai oleh bakteri juga bisa menjadi nutrisi bagi tanaman. Karena itu, aquascape merupakan sebuah pengetahuan yang menarik untuk dipelajari.

Apakah itu fotosintesis?
Fotosintesis bagi tanaman merupakan proses mengumpulkan makanan.
Daun tanaman memiliki pigmen yang bisa menangkap cahaya dan dirubah menjadi energi untuk disimpan dan digunakan pada proses pertumbuhan. Dalam fotosintesis, daun tanaman akan menyerap karbondioksida (CO2), menyimpan karbon (C) dan melepas oksigen (O2). Faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis adalah : cahaya, temperatur dan karbondioksida.
Cahaya, tanpa ini, fotosintesis tidak akan terjadi. Intensitas dan durasi cahaya berpengaruh terhadap percepatan fotosintesis. Di alamnya, tumbuhan mendapatkan sinar selama 12 jam setiap harinya dimana 8 jam merupakan puncak intensitas sinar matahari. Kita bisa meniru kondisi ini dengan memberikan intensitas cahaya maksimal sesuai kebutuhan tanaman selama 8 jam setiap harinya. Jika tanaman mendapatkan cahaya lebih lama maka kemungkinan besar akan terjadi fotosintesis yang berlebihan dan menyebabkan kerusakan pada jaringan tanaman itu sendiri. (artikel lengkap)
Karbondioksida (CO2), diambil dari sekeliling tanaman baik dari air maupun substrat/pasir.
Nutrisi, diperlukan sebagai sumber makanan untuk mengolah karbondioksida yang diserap. Nutrisi umumnya terdiri dari nutrisi makro dan nutrisi mikro dimana bentuknya bisa berupa padat (diletakan di dalam pasir) maupun cair (dilarutkan dalam air aquarium).
Suhu, juga berpengaruh terhadap kecepatan fotosintesis. Suhu yang terlalu dingin akan memperlambat kecepatan fotosintesis. Namun suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan tanaman menjadi mati. Perlu diingat bahwa setiap jenis tanaman mempunyai kebutuhan suhu yang berbeda sesuai dengan daerah asal tanaman tersebut.

Respirasi, selain fotosintesis, tanaman juga melakukan suatu proses yang disebut respirasi. Kebalikan dari fotosintesis (proses mengumpulkan energi), tanaman melakukan respirasi sebagai proses pertumbuhan dengan menggunakan sumber energi yg terkumpul dari proses fotosintesis.
Respirasi terjadi sepanjang waktu (tidak pernah berhenti bahkan waktu malam hari) dan terjadi di setiap sel tumbuhan. Respirasi juga menggunakan oksigen (O2) dan membuang karbondioksida (CO2). Namun demikian, saat proses respirasi, jumlah oksigen yang diambil lebih sedikit dibandingkan oksigen yang dilepas saat fotosintesis.


Jenis tanaman apa saja yang bisa masuk ke dalam air ?
Jelas, tidak semua jenis tanaman bisa masuk kedalam air.
Tanaman untuk aquascape berasal dari:
1. Tanaman yang hidup di air sepanjang tahun. Bisa ditemui di danau, sungai yang sepanjang tahun tergenang oleh air. Jenis tanaman ini tidak bisa hidup di darat karena daun tidak bisa beradaptasi dengan kondisi darat.
2. Tanaman yang hidup di daerah yang tergenang air di waktu tertentu dan kering di lain waktu. Tanaman ini akan mengeluarkan daun yang berbeda untuk hidup pada kondisi kering atau dalam air. Beberapa jenis tanaman akan melakukan proses dorman (tidur) selama periode tertentu sampai kondisi kembali seperti yang diharapkan oleh tanaman tersebut.
Sebagai contoh tanaman Hygrophila Corymbosa "Compacta" dibawah ini :
(foto atas sumber dari Medicineman)

Foto sebelah kiri = menunjukan kondisi tanaman ini ditanam di darat atau tumbuh diatas permukaan air (emersed). Pada contoh foto itu, Hygrophila compacta ini ditanam di tanah biasa.
Foto sebelah kanan = menunjukan kondisi tanaman ini setelah ditanam di dalam air (submerged). Perbedaan mencolok adalah tanaman yang tumbuh dalam air akan beradaptasi mengeluarkan daun "air" yang umumnya lebih halus/lembut dibandingkan daun saat tumbuh di darat.

Anatomi tanaman air
Anatomi tanaman umumnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu akar, batang, daun dan bunga. Namun untuk beberpa jenis tanaman memang tidak memiliki semuah bagian itu, seperti moss dan fern tidak memiliki bunga.
Akar
Tumbuhan memproduksi akar dengan 3 tujuan yaitu mengikat diri ke benda lain, menyerap nutrisi dan sebagai tempat nutrisi. Hampir semua akar terutama yang terpendam di dalam pasir, tidak memiliki klorofil hijau dan tidak mempunyai pigmen sehingga berwarna putih. Akar akan menyalurkan air, nutrisi dan gas dari dan ke bagian tubuh tanaman lainnya. Oksigen yang diserap oleh daun atau diproduksi dari proses fotosintesis akan siap di transportasi turun ke akar dan dilepas ke dalam substrat. Hal ini untuk menghindari akar dari kerusakan akibat substrat yang padat (anaerob). Untuk lebih jelas mengenai kondisi anaerob, silahkan baca artikel mengenai filter.
Batang
Batang berfungsi sebagai penahan dan alat transportasi nutrisi ke seluruh bagian tubuh tanaman. Karena air membantu menopang tubuh tanaman air, maka batang tanaman air umumnya lebih kurus dan fleksibel dibandingkan tanaman darat. Batang yang fleksibel memungkinkan tanaman bergerak mengikuti arus air.
Daun
Daun berguna mengambil sinar untuk proses fotosintesis. Daun tanaman darat mempunyai lapisan wax yang disebut "cuticle" yang berfungsi menjaga daun agar tidak kering. Di tanaman air, lapisan ini jauh lebih tipis sehingga memungkinkan cairan menembus lebih mudah sehingga membantu tanaman lebih mudah menyerap nutrisi.

Peralatan
Peralatan yang harus disiapkan dalam sebuah aquascape :
1. Filter
Fungsi filter disini jelas berperan penting dalam aquascape. Selain fungsi mekanik, fungsi biologis sebagai rumah tinggal bakteri pengurai juga sangat berperan untuk menjaga kestabilan kimia di dalam air. Pembahasan ada pada chapter sendiri (artikel lengkap).
2. Pasir substrat
Substrat mempunyai peran penting sebagai tempat menempelnya tanaman. Syarat utama dari memilih substrat yang tepat adalah ukuran butiran pasir antara 2-3 mm dan tidak mengeluarkan kandungan kimia berbahaya bagi kestabilan aquascape. Pilihan paling aman saat ini yang dapat dipilih penghobby di Indonesia adalah pasir silica. Hanya masalah selera warna yang putih menjadikan pasir silica tidak disukai oleh sebagian penghobby.
Beberapa jenis pasir lain yang sering kita jumpai adalah : pasir malang dan pasir lumajang. Nama pasir malang dan pasir lumajang pun tidak menjamin barang yang sama jika di beli di Jakarta dan Surabaya.
Beberapa perusahaan khusus aquascape juga mengeluarkan produk substrat yang bisa langsung digunakan di aquacaspe. Dengan harga yang relatif mahal, substrat ini sudah mengandung nutrisi lengkap sehingga siap langsung digunakan di aquascape tanpa perlu menambah pupuk di dasar substrat.
3. Ornamen penghias
Kita bisa menggunakan ornamen apapun untuk dimasukan ke dalam aquascape dengan syarat benda tersebut tidak melepaskan kimia yang berbahaya bagi ekosistem aquascape itu sendiri. Umumnya, kita bisa menggunakan kayu bakau, kayu stigi, batu gunung, batu sungai, bahkan batu untuk membangun rumah. Tidak disarankan menggunakan batu yang mengandung kapur.
http://www.tamanair.com
  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo

2 komentar:

Indra mengatakan...

brrrrr....

Ian Bobob mengatakan...

brrrr...

Posting Komentar